
Membaca dalam artian tidak sekadar membaca melainkan disertai penggalian lebih lanjut serta reko nstruksi keilmuan dari akumulasi berbagai pengetahuan. Peradaban tidak bisa dibangun tanpa budaya baca, walaupun budaya baca bukan satu-satunya penentu peradaban suatu bangsa.
Dia melihat masyarakat Indonesia sekarang cenderung berpikir secara instan. Dalam konteks pendidikan, rumah atau keluarga sebagai tempat pendidikan pertama belum menjadi house of education melainkan house of entertainment. Padahal, dari rumahlah kebiasaan membaca pertama kali ditumbuhkan.
"Dalam konteks pembangunan peradaban, taman bacaan dapat berperan. Di taman bacaan yang terkelola baik akan muncul kelompok pencinta buku dan diharapkan dapat dibangun kelompok diskusi sehingga kemudian terjadi tukar menukar informasi dan buku serta disertai diskusi. Membaca, diskusi dan menulis, jika dibangun terus menerus ilmu dan p engetahuan akan terus terbangun," ujarnya.
sumber: kompas cetak (22/03/09)
1 comment:
Indonesia memang doyan dengan yang instan - intas. lihat saja tuh jalanannya. instan dibuat, instan rusaknya.
Post a Comment