Sunday, March 22, 2009

Membaca Bangun Peradaban

Kemajuan suatu bangsa ikut ditentukan oleh literasi masyarakatnya. "Kemajuan peradaban di Bagdad dan Andalusia dimulai dari membaca," ujar Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra dalam orientasi kepada Taman Bacaan Masyarakat dari 33 provinsi di Surabaya, akhir pekan lalu.

Membaca dalam artian tidak sekadar membaca melainkan disertai penggalian lebih lanjut serta reko nstruksi keilmuan dari akumulasi berbagai pengetahuan. Peradaban tidak bisa dibangun tanpa budaya baca, walaupun budaya baca bukan satu-satunya penentu peradaban suatu bangsa.

Dia melihat masyarakat Indonesia sekarang cenderung berpikir secara instan. Dalam konteks pendidikan, rumah atau keluarga sebagai tempat pendidikan pertama belum menjadi house of education melainkan house of entertainment. Padahal, dari rumahlah kebiasaan membaca pertama kali ditumbuhkan.

"Dalam konteks pembangunan peradaban, taman bacaan dapat berperan. Di taman bacaan yang terkelola baik akan muncul kelompok pencinta buku dan diharapkan dapat dibangun kelompok diskusi sehingga kemudian terjadi tukar menukar informasi dan buku serta disertai diskusi. Membaca, diskusi dan menulis, jika dibangun terus menerus ilmu dan p engetahuan akan terus terbangun," ujarnya.

sumber: kompas cetak (22/03/09)

1 comment:

Skydrugz said...

Indonesia memang doyan dengan yang instan - intas. lihat saja tuh jalanannya. instan dibuat, instan rusaknya.